Ternyata, Sebelum Lahir Kita Telah Melakukan Perjanjian Dengan Allah
Yang namanya makhluk, sudah dapat dipastikan hidupnya tidak akan lepas dari masalah. Namun, sebagai manusia yang dianugrahi akal, pikiran serta hati; kita harus selalu ingat dengan Sang Pencipta. Dengan begitu, setiap masalah akan menjadi hal biasa yang tidak perlu digalaukan ataupun disesali.
Jika mau menghayati, harusnya manusia sudah sadar dengan sendirinya. Itu juga kenapa ada sholat. Agar manusia selalu ingat dengan Allah beserta sifat yang dimilikiNya. Jika mampu melaksanakannya dengan baik, Insya Allah kita bisa berserah diri sepenuhnya. Hal ini merupakan pemaknaan dari potongan bacaan iftitah yang sering kita baca dalam sholat:
إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Artinya:
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam.
Sudah kodratnya manusia untuk memiliki sifat lupa. Kadang, lupa mempuat kita terjerumus ke dalam kesesatan. Sudah tahu begitu, maka dalam hidup ini sudah sepantasnya harus senantiasa membiasakan diri untuk ingat dan waspada, sehingga walaupun dalam masalah yang besar, pertolongan Allah akan membantu kita bangkit.
Tapi, apa jadinya jika masalah mendorong kita untuk menyakiti diri sendiri? Sampai-sampai, banyak saudara muslim kita banyak yang nekat mengakhiri hidupnya. Nah, sebagai wujud kewaspadaan kita, perlulah kita mempelajari petunjuk dan peringatan Allah yang tersampaikan dalam kitab Al-Quran. Dan, salah satu ayat yang paling menarik adalah sebagai berikut.
Surat Al-A'raf 172:
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
Artinya :
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Seperti yang diungkapkan di awal, lupa adalah kodrat setiap manusia. Itulah mengapa, semua manusia lupa akan janjinya sebelum terlahir di dunia.
Setelah tahu ayat di atas, sepertinya belum kunjung ingat jua. Mungkin karena banyaknya dosa yang telah banyak kita perbuat selama hidup; juga terbauainya hawa nafsu oleh kefanaan dunia, sehingga membutakan hati kita sendiri.
Mudah-mudahan, setelah tahu ayat di atas, kita akan selalu ingat selama hidup di dunia. Agar kita tidak terjerumus ke dalam perangkap dosa yang dimurkai oleh Allah. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar
Blog ini DOFOLLOW
- Silahkan komentar dengan sopan
- No promosi
Komentar yang tidak pantas akan dihapus