Menantang Sang Buana

https://www.flickr.com/photos/sudhamshu/3107044530/in/photolist-5Jyq6h-n8twoX-n8v7t7-ndpfwn-4tz7KJ-9TQH98-2UkZ45-5vKobN-75vPDV-9TX93s-bUb27p-n9M9i2-aHjCN8-rjRCEg-rmZ1k-rg6zbX-9TY8ZS-xFZmiA-CtoT8-4tv3Un-yTBuB5-yWvhJG-7f1VUf-5L8E4U-thZm7-pzEaPy-dpnLFi-n8jRhr-hhoMef-pkme9h-7duoV1-pibYZ4-wHp2v-pzHCfX-9nsHgc-bUn4cD-mX4TYr-2VFuZS-3c6Jtz-bsMKhq-nmDww4-piRfMb-na1otM-yehRei-rETpW6-wMQUPx-gWHQ57-nc6pBm-yS9kc5-oBvwyr

Mungkin segelas kopi ini akan menyadarkanku.
Dari lamunan yang tak hentinya menarikku dari realita kehidupan.
Andaikan hidup semudah mengundang lamunan ke angan,
pasti tak akan pernah ada kesedihan.
Ah, tapi itu selamanya hanya akan menjadi fatamorgana belaka.
Lebih baik aku segera menyeruput kopi,
menghadapi realita dengan berani.
Tegakkan badan, kuatkan lengan dan tatap ke depan.
Ulurkan telunjuk ke depan dan gerakkan.
Aku menantangmu sang buana!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antara Cermin dan Kamera

Cukuplah Berusaha dengan Hati dan Cinta

Tidak Ada Pilihan Yang Salah, Tapi Semua Pilihan Memiliki Konsekuensi (Termasuk Dosa)