Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Sampai Kapan Aku Akan Terus Begini?

Gambar
Malamku adalah pagi, pagi dan siangku adalah malam. Pekerjaanku hanyalah seorang pengangguran professional yang menghabiskan seumur hidupku di depan laptop, menggarap ketidakbergunaan. Status mahasiswaku kupertaruhkan untuk impian yang belum jelas adanya. Fakta yang harus kupercaya dari nilai-niilai ketuhanan meluntur, seperti baju-bajuku yang sudah hampir 2 minggu basah di bak; tak kunjung pula dicuci. Jiwaku pun kini hampa, seperti semut yang tersesat di seberang jalanan beraspal. Aku sudah semakin parah sekarang, mengurung diri, sampai-sampai aku berhasil mencapai tujuan awalku, melupakan masalah. Iya, berhasil. Akhirnya, kedua alam jiwaku mulai sadar bahwa itu semua tak ada guna. Yah, teringat juga. Sekarang mau apa? coba melupakannya lagi? Boleh saja, dan itu bisa berhasil, dengan sesuatu yang harus dipertaruhkan pastinya. Semua kesalahaan ini mungkin akan menjadi benih alam bawah sadar untuk membentuk mental baru. Mungkin Tuhan memang tidak sejahat anggapan...

48 Jam Tidak Makan dan Tidak Mandi, Gara-Gara Depresi

Gambar
Sebenarnya masih ragu, apakah saya benar-benar kena gangguan psikologi. Akhir-akhir ini saya malas keluar. Padahal ini sudah waktunya liburan, harusnya saya pulang sedari 1 minggu yang lalu. Saya terkesan jadi orang jahat sekarang, saya lebih suka menyendiri, saya tidak membalas SMS ortu, an saya takut sekali membuka LINE dan WhatsApp, karena semua sumber masalah awal penyebab ini semua ada disitu. Rasanya seperti selalu saja ada perasaan yang aneh-aneh menghantui. Sudah 48 jam lebih saya tidak makan nasi, bahkan mungkin 24+ jam lagi. Terhitung dari 3 hari yang lalu (kalau gak salah/lupa ini hari apa), saya terakhir makan nasi, setelahnya saya hanya memperbanyak rokok (sehari 1 bungkus) dan 2 pcs snack biskuit cracker. Bahkan kemarin malam, saya hampir pingsan gegara belum manakn dan minum kopi hitam kental 2 gelas. Karena gak ada makanan dan kondisi belum mandi, saya pun nekat melahap segenggap beras mentah. Kondisi hari ini makin parah, ditambah lagi semua baju saya mas...

Mungkin Ini rasanya Menjadi Gila (Dalam Arti Sebenarnya)

Gambar
Aku sudah lama berlari dari masalah. Kini adalah puncak dari masalah tersebut. Au sama sekali tak mengira dulunya, jika masalah ini akan membuat cabang permasalahan yang baru. Semuanya berawal dari 3 karakter yang menakutkan; P-K-M. Apabila ada orang yang berbicara tentang ini, hatiku jadi was-was berat. Apalagi jika sampai ditanyakan. Aku bisa marah, sedih dan gelisah. Jika sudah bisa sendirian, rasanya berat untuk menahan tangis. Aku benci mengatakan ini, sepertinya aku mulai gila. Ketika menangis, kucoba sesekali iseng menari sisi bibirku untuk tersenyum; entah kenapa aku tertawa. Tapi, suasana hati tidak banyak berubah. Senyuman hanya membuat semua perasaan mengambang. Melupakan kesedihan ataupun kebahagiaan. Sekarang terlalu tenggelam, ibadah menjadi kegiatan opsional bagiku. Aku tahu ini salah, tapi hatiku sudah memabtu untuk sekedar mengakuinya. Dia merasa hampa dan tidak ada lagi yang diinginkan di dunia, kecuali mengajakku meninggalkan kefanaan palsu; mati.

Lupa Adalah Penghancur Impian

Gambar
Aku tak menyangka, menunda pekerjaan akan membawaku ke depresi tingkat parah. Awalnya aku ingin membahagiakannya. Tapi,mungkin terkadang kita memang harus tahu, sudah seberapa kuat kah kita dapat membahagiakan diri sendiri, sebelum mencoba membahagiakan orang lain. Atau, jika memaksa, pada akhirnya malah tidak sadar telah menghancurkan diri sendiri dan sekaligus orang yang ingin dibahagiakan. Saat masa depan telah pasang dan segala tujuan telah digenggam, kita baru teringat akan sebuah alasan. Alasan yang membawa kita sejauh ini.Tapi, alasan itu kini memburam, seperti foto yang telah lama disimpan tanpa laminasi. Saat itu terjadi, senyuman akan terasa haru. Kita merasa sangat bahagia, namun meneteskan air mata. Alam bawah sadar menggonggong-gonggong mencari perhatian, tapi jiwa telah membatu. "Jiwa, kenapa kau lupa tujuanmu?", tanya sialam bawah sadar sambil menangis.

Semua Hilang, Kecuali Wiwi

Gambar
Duduk diam dengan pandangan kosong, sesekali kedua bola matanya terlihat berkaca-kaca, sebentar kemudian satu-persatu beralih kusam kembali. Ruangan terasa sepi mencekam. Mungkin yang lain telah lebih dulu beranjak ke ranjang mereka masing-masing. Bunyi nyamuk mengusik telinga, silih berganti mereka masuk melalui celah jendela. Tak lebih dari semenit, satu-persatu nyamuk itu bergilir keluar kembali. Mungkin karena kepulan asap rokok yang beraroma batang serai dari soto yang dimakan tadi sore. *** *** Hari ini terasa sedikit aneh, tapi aku tahu itu apa dan sama sekali tak peduli dengan itu. Yang ada di pikiranku hanyalah Wiwi. Entah sudah berapa lama aku melamun di atas kasur empuk ini. Lambat laun aku mulai menyadari, cahaya ruangan lebih redup ketimbang hari biasanya. "Hanya 6 watt? siapa yang mengganti? Ah, mungkin PLN bermasalah," aku bergumam dengan perasaan sedikit heran, sambil menatap bola lampu yang memendarkan sinar putih dari langit-langit kamar. 3 ta...

Kesasar Di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI)

Gambar
Karena keberadaanku sebagai introvert, rasanya membuat aku selalu ingin melindungi mereka yang senasib. Itulah yang membuatku termotivasi mengajak introvert lainnya kopdaran di Malang. Ternyata mengajak kopdar pun tidak semudah membalikkan telapak tangan, ya. Banyak juga rintangannya. Alhasil, setelah menunggu sekitar 1 tahun (atau mungkin 2), baru kemarin akhirnya dipertemukan. -- kok bahasanya gak enak ya? -- Kopdar kali ini adalah untuk kali pertamanya buatku. Jadi, aku tak banyak berpikir panjang. Aku sampai gak mikir, kenapa diajaknya ke perkumpulan KPSI (Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia) simpul Malang. Padahal sebelumnya aku sama sekali gak tau KPSI itu apa :p Tapi, setelah sampai di lokasi, aku merasakan ada aura yang tak biasa. Ya, aneh saja. Setelah duduk lama, baru aku sadar, disini banyak orang yang seperti aku. Sepertinya aku akan suka berada lama disini. Aku belum bisa menyimpulkan yang selanjutnya; apa aku harus jungkir balik, atau bertepuk tangan, m...

Manfaat Rokok, Juga Kerugiannya (Menurut Pengalaman Sendiri)

Gambar
Seperti paku, meski bisa dicabut, masih saja meninggalkan bekas. Jangan sampai iseng dengan rokok (bagi yang belum pernah), atau menyesallah di kemudian hari. Serius, saya begitu menyesal, tapi sama sekali kesedihan atas penyesalan ini tidak bisa membuat saya berhenti. Jika punya masalah, mendekatlah kepada Tuhan, bukan malah membencinya. Tuhan punya maksud atas ujian itu. Mungkin ini juga yang jadi kesalahan saya. Entah kenapa, terasa begitu kalab di hari itu. Jadi, Tuhan tidak banyak membantu menahan godaan jerumus setan terkutuk. Manfaat rokok Setelah merokok, semua beban terasa ringan. Seolah-olah saya menjadi lebih jantan dan berani. Jika awalnya saya pendiam dan malas berbicara, setelah merokok saya terasa menjadi riang, sama sekali tak ada keraguan untuk berbicara. Kerugian rokok Rokok makin mahal, tentunya harus ada hal lain yang perlu dikorbankan untuk menikmati rokok. Gara-gara rokok, saya mengurangi jatah makan. Sayangnya, jatah uang di ATM entah kenapa selalu a...