Memecahkan Masalah? Caranya Cuma Ada Dua


Masalah, masalah dan masalah.

Blog ini suka banget bahas masalah. Soalnya gak ada manusia yang gak akan lepas dari masalah. Dan semua masalah itu PASTI ada jalan keluarnya. Gak percaya?

Pastinya Anda tidak percaya. Anda tidak percaya karena anda merasa hanya anda sendiri yang memahami masalah anda. Baik, saya mengerti. Cobalah untuk menurunkan rasa egois itu.

Penulis tidak tahu dan tidak pernah terjun di masalah kalian, tapi penulis juga manusia yang juga tidak pernah lepas dari masalah. Jadi, setidaknya penulis tahu apa saja hal-hal dasar yang merupakan hakikat dari sebuah masalah.

Masalah sederhananya adalah: kondisi saat manusia bertemu dengan sesuatu yang tidak diinginkan.

Mungkin benar itu bukan salah anda. Tapi ingatlah, anda berada di tempat sumber masalah anda lahir karena anda sendiri yang sudah berjalan menuju tempat itu. Jadi, jika anda dan dia meyakini orang yang sama yang menjadi dalangnya, anda tidak boleh semena-mena menyalahkan. Paling tidak, anggap diri anda sendiri pemegang saham masalah itu sebanyak 50%, karena anda sendiri yang sudah datang ke kandang macan itu. Anda sudah merencanakan dengan baik, tapi ada saja orang yang mengacaukannya dengan niat yang memang buruk untuk anda. Dialah pemegang saham 50% lagi.

Anda pasti bertemu masalah yang sangat sulit untuk diselesaikan. Masalah sulit itu dikategorikan menjadi dua:
1) masalah karena tidak bisa dilupakan.
2) masalah karena sulitnya menemukan jalan untuk keluar darinya.

Kedua jenis masalah itu sama-sama menggangu diri anda. Menyakitkan, menggerogoti hati. Sangat menyiksa.

Tapi, tahukah anda?
Masalah TIDAK MUNGKIN selesai hanya didiamkan.
Lari bukanlah hal yang baik. Kecuali jika anda sudah tidak kuat, maka larilah sementara. Kita tidak akan pernah bisa lari darinya selamanya. ITU PASTI. Karena waktulah yang akan menarik kita kembali.

Masalah hanya akan selesai jika MENGUBAH sesuatu terkait dengan masalah itu. Mengubah sesuatu itulah yang dimaksud dua cara INTI yang merupakan satu-satunya pilihan yang harus diambil, Dua cara itu adalah;
1) Mengubah keadaan; atau
2) Mengubah diri sendiri.

Untuk memahami caranya, baca 1 lagi artikel dari saya: The X Factor Of Bravery.

Anda sebenarnya sudah tahu apa yang harus diubah. Hanya saja kita sering kali terus saja berpikir untuk mencari JALAN MUDAH untuk setiap masalah. Padahal, itu tak akan pernah ada.

Masalahnya, jalan sulit itu terlalu berat untuk anda selami. Anda terlalu takut. Anda tahu anda harus nekat, tapi tidak tahu bagaimana caranya. Untuk itu, anda memerlukan The X Factor Of Bravery.

1) Mengubah Keadaan
Contoh kecilnya adalah tentang perlakuan buruk orang tua. Anda sebenarnya bisa menasihati mereka baik-baik, membuat alasan yang tepat kenapa anda tidak boleh mendapatkan perlakuan yang sama seperti itu lagi.

Anda takut kan? Ragu kan? Ya, itu wajar. Tapi coba pikirkan baik-baik. Apa ada cara lain? Atau apakah selama anda mencari jawaban anda pernah terpikir cara yang LEBIH MUDAH?

Saya yakin tidak. Jika anda terppikir ide gila untuk mengubah keadaan. Catat kapan itu terpikirkan. Lalu mulailah mencari dan berpikir cara lain. Beri deadline kapan anda boleh terus memikirkan hal itu. Itu akan meyakinkan anda alternatif-alternatif cara yang bisa nada pilih.

Biar saya katakan sesuatu yang mungkin anda belum yakin apa itu benar: HIDUP ITU BERAT. HIDUP ITU SELALU MEMINTA KORBAN UNTUK MENEBUS KEINGINAN. Jika anda tidak bisa mengorbankan hal materil ataupun non-materil dari diri anda sendiri, maka anda harus membiarkan orang lain mau mengorbankan sesuatu untuk anda. Jika anda berpikir orang lain, DI MANA HARGA DIRI ANDA SEBAGAI MANUSIA?

Berhentilah berpikir: apa yang harus saya lakukan. Saya yakin, anda sudah tahu caranya. Hanya saja, anda tidak berhenti menganggap ide itu mustahil. Dan lebih buruknya, anda tidak pernah mencobanya.

Jika selama berpikir panjang hanya 1 cara itu yang terpikirkan, meskipun gila dan aneh, memang itulah cara satu-satunya. Jika tidak berhasil, bukan berarti selalu karena anda tidak tahu bahwa ada cara lain. SERINGna karena anda hanya mencoba sekali, gagal, lalu menyerah.

JANGAN MENYERAH!


2) Mengubah Diri Sendiri
Contoh kasusnya, takut menemui dosen untuk menyelesaikan skripsi. Padahal itu cara satu-satunya. Anda tidak bisa mengubah keadaan sehingga dosen mau mendatangi kost anda, kan?

Maka dari itu, yang harus diubah adalah diri sendiri.
Rasa takut itu harus diperangi. Dan ujungnya pasti yang harus anda lakukan cuma satu: nekat. Untuk itu, anda memerlukan The X Factor Of Bravery.

***

TANYAKAN PADA DIRI ANDA: YANG MANA YANG HARUS DIUBAH?

TERIAKLAH: AKU TIDAK AKAN MENYELESAIKANNYA HANYA DENGAN DIAM! TIDAK ADA CARA LAIN LAGI, BERHENTILAH BERPIKIR!

***
JANGAN MENANGIS!

Menangis adalah tanda bahwa pikiran sudah buntu. Tanda bahwa anda merasa tidak ada harapan lagi.

Pernahkah anda galau karena ditolak orang yang sangat anda sukai?
Jangan bersedih, jangan menangis. Anda boleh:
1) Mengubah keadaan: terus mempengaruhinya agar berubah pikiran
2) Mengubah diri sendiri: ikhlaskan. Mulailah berkenalan dengan orang lain.

DITOLAK bukan berarti anda kehabisan harapan. Karena jika anda mau terus mencoba, itu adalah tanda bahwa anda tidak menyerah. Dan saya yakin, jika anda pantang menyerah, anda tidak akan bisa menangisi hal semacam itu.

Karena anda mengangap harapan yang anda coba ambil dan gagal belumlah mati. Harapan itu cuma tidak mau bekerja di momen yang tepat. Harus dicoba lain waktu.

SEMANGAT!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Antara Cermin dan Kamera

Cukuplah Berusaha dengan Hati dan Cinta

Tidak Ada Pilihan Yang Salah, Tapi Semua Pilihan Memiliki Konsekuensi (Termasuk Dosa)