Sebuah Cerpen #1
Gadis itu tak banyak bicara. Aku selalu mengamatinya dari bangku belakang. Lambat laun, ada perasaan yang sulit untuk kujelaskan. Namanya Tita. Aku tidak tahu bagaimana pandangan orang lain, tapi menurutku dia cukup misterius dan... cantik. Meski begitu, tiap kali ada obrolan tentang istri idaman di tongkrongan, nama Tata tak pernah masuk nominasi. Aku pernah mencari akun media sosial Tita; di Instagram, Facebook, Twitter; tak ada hasil. Tidak masuk akal, setidaknya dia pasti punya Instagram. Mungkin bukan tidak ada, hanya saja aku belum menemukan usernamenya. Sebenarnya aku bisa saja tanya, tapi aku merasa sungkan. Em... mungkin bukan sungkan. Lebih ke rasa khawatir. Aku tidak ingin orang-orang tahu kalau aku... menyukai Tita. Namun, Dimas, teman seangkatanku sepertinya sudah paham dengan gerak-gerikku. Di suatu pagi, aku ada kelas mikrobiologi pangan, sekelas dengan Tita. Ketika seruangan dengannya, aku tidak bisa tidak mencuri-curi pandang. Dari situlah cerita dimul...