Rinduku Bersama Mentari di Ujung Senja
M, aku merindukamu... Terhitung sekitar 4 tahun sudah, terakhir aku melihatmu. Tak lebih dari satu semester, tapi kehadiranmu membuat kesunyian hidupku mengambang kala itu. Kapan akan terasa lagi? Aku berani bertaruh, sama sekali tiada rasa dalam benakku untuk menyukaimu. Kau terlalu mengabaikanku, sama seperti mereka-mereka yang lain. Aku menyendiri, kau tak peduli; Aku menangis, tak ada pengaruhnya bagimu. Tapi, mengapa aku begitu mengharapkanmu? Tunggu, aku kira aku benar-benar mencintaimu. Terasa terbesit dengan begitu saja, tanpa mempedulikan apakah aku butuh kecantikan atau butuh kekayaan. Yang kubayangkan di hatiku hanyalah duduk bersamamu, kepalamu bersandar di pundakku, lalu tiupan angin mengurai rambutmu. Tahukah kamu? aku pikir aku merindukan raut wajahmu yang begitu sempurna, alismu terpasang kokoh menghiasi sekeliling matamu yang terbenam bola mata yang teramat indah. Aku bisa menganggap itu sebagai cinta. Tapi, kenapa sekarang aku tak merasakan auramu l...